Jumat, 14 Januari 2011

Kemana Jiwa Manusia setelah Meninggal

Beberapa waktu yang lalu, salah seorang teman mahasiswi Indonesia meninggal di Cairo, meninggalkan teman-teman seperjuangan dan seperjalanannya.

Anehnya, setelah dia meninggal teman-teman serumah sewanya malah merasa ketakutan dan tidak tenang untuk tinggal di rumahnya. Mereka beranggapan bahwa orang yang sudah mati, jiwanya (atau hantunya) masih bergentayangan dan bisa mengganggu mereka.

Benarkah orang yang sudah mati masih bisa berkomunikasi dengan orang hidup?

Dulu, ketika saya masih kecil, karena saya sebenarnya adalah keturunan orang yang punya kepercayaan pada reinkarnasi, orang-orang bilang saya adalah reinkarnasi dari buyut saya, yang katanya mirip dengan saya. Buyut, kakek dan nenek saya termasuk orang yang baik-baik dan taat pada ajaran Budha (Budha-Siwa, agama peninggalan Majapahit, campuran antara ajaran Hindu dan Budha); bahkan diceritakan bahwa buyut saya bisa tahan puasa tidak makan sampai satu minggu, sampai-sampai pada suatu saat beliau mengganjal perutnya dengan bantal agar tidak kelihatan kosong dan seperti orang yang tidak sedang puasa. Semua itu, mereka bilang, ada pada saya yang mereka anggap sebagai sosok reinkarnasi.

Mereka juga sangat percaya bahwa orang yang mati, dalam waktu beberapa hari, masih berada di sekitar rumah dan berkunjung ke rumah teman-teman yang ia kenal. Pemahaman ini masih dianut oleh keluarga saya hingga datang ajaran baru atas nama Kristen dan Islam, yang menurut saya tidak ada beda antara dua agama tersebut sepanjang kita bisa baca dan memahami isi kandungan kitab sucinya, dan saya ingin sekali menggabungkan dua agama tersebut sebagaimana pendahulu saya yang menggabungkan ajaran Hindu dan Budha.

Dalam pandangan dua agama ini, orang yang sudah mati tidak bisa lagi berhubungan dengan orang yang hidup, dia sudah pindah alam, alam yang berbeda dan tidak bisa ditembus.

dalam Pengkhotbah: 9:5,6, dikatakan :Setidaknya, orang hidup tahu bahwa ajal menantinya, sedangkan orang mati tidak tahu apa-apa.... Rasa cinta, benci serta nafsunya, semuanya mati bersama dia. Ia tidak lagi mengambil bagian apa-apa dalam segala kejadian di dunia.

dan dalam Al-Mukminun: 100, dikatakan bahwa setelah mati ada alam "Barzah" (alam kubur) hingga hari kebangkitan.

Dari ayat-ayat kutipan di atas, nampak jelas persamaan pandangan dua agama tersebut, yang menganggap bahwa orang yang sudah mati tidak lagi berurusan dengan alam dunia, segala ingatan bahkan cinta yang pernah ia jalin selama hidup, hilang dengan kematiannya.

Namun, meski Alkitab dan Al-quran dengan jelas-jelas mengatakan demikian, banyak orang-orang yang masih percaya bahwa jiwa orang mati masih berada di sekitar kita, bahkan masih bisa berkomunikasi dengan kita, terutama setelah maraknya film-film hantu dan tayangan televisi tentang dunia lain, atau dunia roh.

Ditambah lagi dengan kejadian yang sering menimpa kita, tidak jarang di antara kita diganggu oleh makhluk jahat yang menyerupai orang yang sudah mati; dan hal ini tidak sedikit orang yang mengalaminya, dan membuat orang semakin percaya bahwa orang yang sudah mati masih bisa berkomunikasi dengan orang yang masih hidup. Siapakah sebenarnya yang menyerupai ini? apakah dia itu benar-benar orang yang sudah mati atau ada makhluk lain yang sengaja menyerupainya?

Kita mungkin sama-sama tahu, bahwa di dunia ini banyak orang yang pandai ilmu sihir, hipnotis dan ilmu-ilmu paranormal lainnya; dari manakah kekuatan mereka? jika anda setuju dengan saya, kekuatan itu berasal dari setan. dalam Wahyu:16:14, dikatakan: "Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib." Setan ingin menipu manusia dan mengingkari kebenaran yang ada dalam kitab suci. [fosi]


Sumber : Soulcast.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Baca

Pengikut